Post Page Advertisement [Top]

LaLaLa Fest 2019 (Sumber: LaLaLa Fest)

- Rizqina Nanda bercerita banyak tentang apa saja hal yang terjadi dari persiapan hingga saat eksekusi penyelenggaran LaLaLa Fest. Ia berpendapat satu-satunya kelemahan dari LaLaLa Fest 2019 adalah tidak memadainya jumlah shuttle bus yang mengantar audience ke Gate utama LaLaLa Fest. Selebihnya, ia berpendapat bahwa hal yang terjadi di LaLaLa Fest bukanlah seluruhnya murni kesalahan Penyelenggara. 


Jakarta - Menjadi crew untuk acara musik festival berskala Internasional memang butuh usaha dan persiapan yang ekstra, karena bila ada tersandung sedikit kesalahan secuil apapun,  maka dipastikan pihak penyelenggara akan dibanjiri dengan komentar-komentar bernada sumbang.  LaLaLa Fest 2019 contohnya yang mendapatkan banyak sekali komentar negatif. Hey! Journal berkesempatan berbincang-bincang dengan salah seorang crew volunteers LaLaLa Fest 2019 yang menjabat di bagian Public Relations khususnya di Helpdesk Media, Rizqina Nanda. Rizqina yang melihat komentar pedas sedari subuh saat selesainya acara mengaku sakit hati dan agak kecewa. "Waktu subuh-subuh kan aku masih di orchid tuh, sudah mulai ada komentar-komentar negatif. Awalnya sih aku masih menanggapinya kayak "oh yaudah" cuma saat siang buka instagram, ternyata semakin ganas, dan mulai ada crew-crew volunteers juga yang ikutan komentar. Sakit hati sih karena aku pribadi sudah usaha maksimal, karena menurut aku semua kejadian yang terjadi kemarin tuh bukan 100% kesalahan pihak LaLaLa sendiri , ditambah lagi dengan mereka yang nggak dateng tapi ikutan ngeroasting"

Menurut Gadis cantik ini, dari semua yang terjadi di LaLaLa Fest , kekurangan dari LaLaLa Fest 2019 lebih kepada kurangnya ketersediaan Shuttle Bus.

"Kalau aku pribadi sebagai crew volunteers sih, aku sebenarnya cuma merasa kita tuh kemarin kekurangan shuttle bus, intinya di permasalahan transport sih , karena emang buat sampai venuenya susah"

Memang dipantau dari media sosial dari LaLaLa Fest, banyak audience yang mengeluh karena harus berjalan cukup jauh, diperkirakan jarak yang ditempuh hingga sampai di Gate utama adalah sekitar 3 km , dengan jalan menanjak dan hanya dilalui dengan berjalan kaki. Selain itu, ada beberapa audience mengaku mendapat servis yang cukup kurang dari crew acara. Ada yang mengeluh karena makanan yang diberikan oleh crew malah diambil kembali, ada juga yang mengeluh karena crew yang tidak cepat tanggap dan seakan miskin informasi kepada audience LaLaLa Fest 2019. Antusiasme audience yang membludak ditengarai menjadi penyebab kurangnya ketersediaan Shuttle Bus, padahal pada edisi 2018 LaLaLa Fest cukup sukses meski menimbulkan kemacetan selepas selesainya acara. 

Menurut Rizqina sendiri ada kesalahpahaman juga dari para pengunjung dari LaLaLa Fest , khususnya bagi yang pertama datang , karena kurang persiapan menghadapi festival bertemakan forest. 
"Ada kesalahan juga yang menganggap LaLaLa Fest itu acara yang sama seperti Coachella, padahal kan jelas beda banget konsep dan tempatnya , di gurun dan di hutan itu beda " ucapnya menanggapi komentar tentang tempat acara yang cukup jauh dan jalan menanjak seperti hiking. 
"namanya hutan, resikonya emang udah pasti seperti itu.  audience juga sebenarnya kurang persiapan, toh banyak juga audience yang have fun sama acara kemarin, karena mereka memang sudah persiapin A-Z dan sudah tahu akan menerima resiko music festival di forest"

Mengenai insiden makanan yang diberikan oleh crew dan kemudian diambil kembali saat bagian body check di Gate utama, Rizqina berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh crew sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Kerja). "Jadi yang memberikan makanan dan minuman di gate awal itu adalah pihak sponsor, bukan crew LaLaLa, namun dari SOP juga jelas bahwa makanan dan minuman apapun tidak diperbolehkan lolos saat Body Check, meskipun itu dari pihak sponsor sekalipun yang memberikan"

Lebih mendalam lagi menggali menuju ke dasar permukaan permasalahan, menurut Rizqina sebenarnya pihak LaLaLa Fest sudah beberapa kali memberikan himbauan kepada audience dan calon pembeli tiket LaLaLa Fest di akun Official media sosialnya, agar audience bisa menikmati acara dengan enjoy tanpa harus merasakan lelah hati.

"Bisa dilihat sih dari instagram LaLaLa tuh sudah banyak kita kasih tahu buat bawa ini, itu perlengkapan mereka apa saja, yang boleh dan nggak boleh dibawa juga sudah dikasih tahu kan?"




LaLaLa Fest yang sebelumnya sempat heboh pada 2016 lalu terkait venuenya yang sedikit rusak karena diterpa hujan, namun sukses pada 2018 dan kembali menuai komentar negatif pada 2019. Entah apa yang akan mengembalikan kepercayaan audience tentang penyelenggaraan tahun depan, namun dibalik itu semua, Rizqina memberikan masukan agar LaLaLa Fest 2020 bisa lebih baik. "Untuk audience yang akan ke LaLaLa Fest, terutama yang baru ikut. Aku hanya menjelaskan konsep acara LaLaLa Fest berbeda dengan Coachella. kalau soal pelayanan mungkin shuttle bus yang harus ditingkatkan. Sebaiknya, shuttle bus tuh semua dari UPI , jadi semua audience tuh bolak-balik pakai itu , tidak perlu ngantri naik shuttle di gate segala. karena di 2019 ini, ada yang baik shuttle dari UPI langsung ke venue, ada yang naik lagi dari gate barulah ke venue. Biasanya yang naik dari gate tuh yang baru exchange ticket di hari H, atau mereka yang membeli tiket secara On The Spot , atau mereka Early entry tapi telat datang , jadi ribet harus upgrade ke regular. Menurut aku, harusnya semua dari awal yang beli tiket tuh dapet shuttle bus dari UPI sampai venue, jadi turun tinggal body check dan masuk , tidak perlu berjalan jauh seperti yang audience LaLaLa Fest 2019 rasakan,tapi syaratnya audience jangan exchange ticket pas hari H. Saran aku sih begitu" 

Crew Volunteers LaLaLa Fest 2019
Khusus tentang kurangnya komunikasi antara crew dan audience di LaLaLa Fest 2019 hingga menyebabkan kebingungan dari audience, Rizqina mengaku itu lebih kepada keseriusan crew volunteers dalam mengemban tugas. Rizqina kemudian menjelaskan bagaimana persiapan antar crew sebelum berlangsungnya LaLaLa Fest. "Nah kalau crew divisi lain aku kurang tahu, kebetulan aku kan Public Relations bagian helpdesk media. Beberapa kali meeting dan dijelaskan Jobdesc masing-masing aja sih, tapi atasan aku sering banget mengingatkan untuk baca. jadi kita dikasih ppt (slide presentasi) hasil meeting terus description LaLaLa Fest dari tahun ke tahun, SOP tiap-tiap Jobdesc. Ya , jadi aku baca sih, aku saja sampai hafal Jobdesc orang lain di PR" 
Rizqina melanjutkan kurangnya pengetahuan crew soal venue yang berhimbas pada kurangnya pelayanan kepada audience lebih kepada mindset kerja yang sudah salah sejak awal. "Mungkin untuk crew lain yang kurang tahu soal venue dan lain-lain , mungkin dia kurang serius sama kerjaannya? soalnya aku banyak mendengar juga mereka mau jadi volunteers karena niat menonton artists yang mereka suka aja., bukan niat untuk emang kerja gitu. Aku sendiri kurang paham sih mereka kayak gimana yang lain, banyak juga soalnya diantara crew yang mengeluh gara-gara kerjaannya berat mereka nggak bisa menonton si A, si B , si C. Padahal kan seharusnya mereka mengutamakan audience dulu, kalau kerjaan beres ya baru boleh bebas" 

Bekerja sebagai crew volunteers untuk sebuah acara besar memang penuh perjuangan dan hambatan yang harus dilalui termasuk oleh Rizqina sambil menjelaskan lebih rinci lagi tentang persiapan dirinya sebelum LaLaLa Fest 2019 lalu. "Pertama kali meeting kita tuh mendapat penjelasan dari A-Z soal  LaLaLa dan jobdesc semua bagian Public Relations. Meeting kedua kita disuruh membuat presentasi tentang Jobdesc kita, terus kita kayak ditest gitu kalau kalau misalnya ada audience yang nanya apa?  kita jawab apa?  . Jadi kita diajarkan cara menghadapi audience dan media dengan baik juga. Terus, di grup chat juga kan seperti yang aku bilang tadi, atasan aku kasih materi soal LaLaLa jadi kita harus baca . venue pun seluruhnya kita disuruh menghapal, karena kalau sudah pakai baju crew mau nggak mau orang pasti banyak yang nanya da kita nggak boleh gatau jawabannya. Atasan aku sering mengingatkan juga untuk rajin olahraga agar fisiknya kuat kalau pahit-pahit harus naik-turun venue. Kalau aku pribadi bareng anak PR lainnya Alhamdulillah lancar sih kemarin"

Terakhir , Rizqina kembali memberikan himbauan untuk audience LaLaLa Fest tahun berikutnya , agar mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin sedari awal.  "Sebaiknya, untuk audience saat mau pergi ke music festival harus memperhatikan dari A-Z. Konsep dan venue seperti apa , supaya persiapan bisa lebih matang. dari outfit of the day, sampai apa saja yang memang harus dibawa. dan harus siap juga sama resiko-resiko pahit yang akan terjadi, seperti cuaca, macet dan sebagainya" (MAr.)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Bottom Ad [Post Page]