Post Page Advertisement [Top]

Yosefine - Instagram - @yosefineyoe
Jakarta - Mahasiswi Fashion Design yang saat ini sedang memasuki tahun kedua, Yosefine Chrysantia Hartono membagikan pengalamannya tentang pilihan pendidikannya tersebut. Kepada Hey! Journal , Yosefine memberikan alasan mengapa bisa tertarik ke dunia fashion, padahal sejak kecil ia tidak terlalu mementingkan penampilan dan bahkan tidak memiliki fashion sense , namun sejak ia merantau saat memasuki SMA membuat Yosefine mulai tertarik untuk masuk dunia fashion. Dengan alasan utama ingin merubah penampilan dan bisa bertemu orang baru serta yang terpenting tidak terpaku harus kerja kantoran.
"Dulu itu aku benar-benar nggak ada fashion sense dan nggak suka sama yang namanya fashion, dari kecil aku nggak pernah pake makeup, aku kalau ke (acara resmi) semisal undangan , aku itu cuma pake kaos dan celana panjang. Namun, pada akhirnya waktu aku SMA , aku kan SMA sudah merantau gitu , di luar kota, jadi ya aku tinggal sendiri nggak sama orang tua. Terus lama-lama kayak, itu kan kotanya lumayan besar ya, dan temen-temen aku tuh , mereka punya fashion sense yang lumayan bagus gitu. Jadi lama-lama aku mulai terpengaruh dengan fashion mereka dan mulai dari SMA itu, waktu aku pergi sama mereka cuma pakai kaos, rasanya aku kelihatan beda sendiri dan lama-lama aku mulai mengikuti fashion mereka, dan juga waktu mulai SMA kan ada Expo,  dan di Expo itu aku ditawarin sama kampus design di Indonesia , 'ini ada jurusan ini loh, fashion design, nanti kamu bisa begini, begini, begini ' dan mulai sejak itu aku tertarik masuk dunia fashion. karena aku orangnya suka bertemu sama orang baru juga dan di fashion ini aku bisa bertemu banyak orang baru. Dan nggak cuma ketemu sama orang baru saja, karena aku juga suka pekerjaan yang nggak cuma berdiam di kantor. Jadi aku sukanya kerja yang bisa pergi-pergi gitu, dan aku ya orangnya lumayan hyperactive, dan aku jadinya lebih suka pergi-pergi seperti mengadakan Fashion Show di luar kota, atau kolaborasi sama Fashion Designer dari luar jadi nggak cuma berdiam di kantor saja. Menurut aku juga fashion adalah pekerjaan yang dibutuhkan oleh semua orang. semua orang pasti pakai baju dan baju itu butuh fashion. makanya menurut aku fashion design itu cocok banget buat aku. Orang-orang juga akan pakai terus , Fashion Cycle itu bakalan muter terus dan dibutuhkan sama semua orang"


Memasuki semester 4 menimba ilmu di Limkokwing University Malaysia , kendala yang dimiliki Yosefine saat awal masuk jurusan fashion design lebih kepada non teknis seperti komunikasi. "Jadi di tempat aku menuntut ilmu ini pengantarnya menggunakan Bahasa Inggris ya, sementara waktu di Indonesia kan dari Magelang terus aku pindah ke Semarang dan sekarang di Malay, orang Semarang itu jarang banget yang bicara pakai Bahasa Inggris, tapi untungnya waktu di SMA itu pelajaran Bahasa Inggrisnya lumayan bagus jadi ya agak sedikit membantu , cuma kalau disini kan Bahasa Inggris dipakai sehari-hari , jadinya aku sedikit kesusahan saat ngomong ke temen-temen dan pengajar" . Tidak hanya itu, menurut Yosefine hal-hal yang dipelajari di Kampusnya saat ini tidak hanya mengajari caranya membuat baju namun ada hal-hal berguna lainnya yang diajarkan. Hal itu membuat ia harus berjuang lebih keras dari yang sebelumnya terpikirkan tentang dunia fashion.  "Fashion disini juga nggak cuma mengajari how to make a garment atau cara buat baju, tapi disini juga ada Film and Fashion TV gitu. fashion dalam dunia perfilman  kayak cara bikin fashion yang bagus untuk film , terus fotografi disini juga kia diajarin, terus belajar buat majalah fashion. Jadi aku tadinya benar-benar nggak bisa design dan aku punya banyak struggle waktu pertama nyentuh aplikasi semacam Adobe Illustrator , Photoshop, dan waktu di SMA aku belum pernah pegang mesin jahit dan tiba-tiba disini aku sudah harus bisa menjahit" 
Mendapati kesulitan saat awal masuk jurusan Fashion, tidak membuat Yosefine berkecil hati dan ia malah berusaha membuktikan kalau dia juga mampu. "Takut sih ya waktu pertama menjahit , seperti takut  mencong dan sebagainya, namun semuanya butuh proses kan ya? Kita harus mencoba sesuatu yang baru dan sekarang Amiin sudah okelah, sudah lumayan bisa menjahit lah sekarang sudah lumayan bisa bikin Magazine. udah bisa memfoto orang juga dan membuat film fashion yang oke gitu loh, ya semua butuh proses dan pembelajaran"
Berbicara mengenai profesi sebagai Fashion Designer , menurut Yosefine, hal yang paling dilarang oleh seorang Designer adalah plagiarism, tentu hal ini memang sangat berbahaya di profesi manapun. "Kalau menurut aku yang nggak boleh dilakukan oleh seorang fashion design itu adalah memplagiat design orang lain, soalnya setelah aku masuk di Fashion Design ternyata aku bisa melihat bahwa di setiap orang punya ciri khas dan kreatifitas masing-masing dalam membuat design. Jadi kalau misalnya meniru design orang lain itu kelihatan banget dan termasuk tindakan kriminal. Menurut aku kasihan orang yang pertama kali design itu. Soalnya , mendesain itu butuh ide soalnya kayak kita di  Fashion Design, itu nggak cuma kayak buat sesuatu semua kita , melainkan kita juga harus memikirkan tema , terus fabricnya apa, ini dan itu ya intinya banyak banget hal-hal yang harus dipikirkan , sedangkan kalau seorang plagiat itu tuh kalian instan banget kan , ya itu nggak bisa juga lah , sebel juga pastinya kalau design kita ditiru orang lain, namun menurut aku itu beda hal sama misalnya terinspirasi oleh design orang lain , tapi tulis Inspired from siapa gitu  itu masih lebih baik sih daripada nggak kasih informasi apa-apa" 

Yosefine kemudian memberikan tanggapan tentang beredarnya beberapa produk fashion tiruan atau kw di pasaran yang sudah menjamur cukup lama tidak cuma di Indonesia, melainkan juga merambat di berbagai negara. "Menurut aku itu suatu bentuk Fashion crime, dan melanggar hukum Intelectual property rights, dan kalau kayak gitu kita nggak menghargai kreatifitas pencipta aslinya. sekarang juga ada beberapa pusat perbelanjaan yang jual fashion kw kalau bisa sih menurut aku jangan gitu (menjual barang kw di pusat perbelanjaan) , Saran aku sih mending dari segi hukum harus benar-benar ditegaskan gitu jangan hanya di diamkan saja supaya plagarism nggak menyebar di negara kita, soalnya kalau nggak gitu (ditegaskan) bagaimana orang-orang yang berlatang belakang memang seorang Fashion Designer bisa berkembang? Ambil contoh di Eropa atau di Singapura kalau ada orang yang terbukti pakai fashion kw, orang-orang itu akan dikasih surat dari perusahaan Fashion yang original dan kita akan dihukum dan dikenai denda" Yosefine kemudian memberikan saran kepada orang-orang yang ingin mengikuti fashion tanpa harus membeli produk kw. "Kalau kalian beli fashion kw biar kelihatan lebih murah, daripada beli yang kw begitu mending beli brand ori yang harganya juga sebanding dengan harga produk kw tersebut" Selain itu kehadiran fashion kw juga dinilai Yosefine bisa menghambat penghasilan seorang designer sejati "karena sekarang kan orang-orang banyak yang udah mikir oh ada yang kw , yaudahlah aku beli yang kw1 aja yang hampir sama kayak original dan bahannya masih oke gitu , tapi ya itu menghambat gitu loh, kayak pasti mempengaruhi sih soalnya orang-orang ada yang mikir kan sama aja , nggak beda-beda banget , tapi ya semoga dengan aku bilang gini banyak orang yang terpengaruh juga dan sadar kalau itu tuh salah" 
Beralih kembali ke karir pendidikan sebagai seorang Fashion Design, Yosefine mengaku memiliki banyak pengalaman baik di dalam maupun luar kampus. Terlebih ia bisa bertemu dengan beberapa Designer dari mancanegara saat menjadi volunteer perwakilan kampusnya dalam suatu acara Fashion Show bertaraf dunia. "Banyak banget ilmu yang aku dapat dari Fashion di Kampus, dan menurut aku pengalaman di luar kampus yang paling banyak karena University aku kerjasama sama orang luar , kalau misalnya kita ada World Fashion Week atau KL Fashion Week atau ada Fashion Show lainnya gitu kita diundang dan bisa memvolunteerskan diri kita dalam Fashion Show tersebut. Disana itu kita bertemu sama berbagai macam orang dari berbagai negeri , modelnya ada yang dari luar negeri lah, designnya waktu Worldwide Fashion Week itu ada hampir dari semua negara dan aku sangat bersyukur bisa ada disana , soalnya aku bisa melihat designer-designer di seluruh dunia dan mereka kumpul jadi satu di KL dari sana aku juga memiliki banyak pengalaman saat bantu mereka, bagaimana cara kita mengatur event, terus diajarkan cara menstyle-kan model terus kayak hair do, makeup, semuanya dan juga ada suatu event yang kita bisa jadi modelnya gitu loh, dan berbagai pengalaman bisa didapat dari Fashion Design ini. Disini juga Internasional dan membuat aku bisa mengenal orang dari seluruh negeri dan aku seneng banget sih dan kita diajarkan untuk respect sama others gitu. respect sama kebudayaan orang lain, menerima perbedaan" 
Yosefine yang begitu terinspirasi oleh Rinaldy Yunardi yang beberapa karyanya dipakai oleh beberapa artis kenamaan dunia , memiliki harapan untuk bisa mendapat pekerjaan yang layak lalu melanjutkan pendidikan S2 di Paris sambil berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua. "Setelah lulus aku berharap bisa mendapat pekerjaan yang layak dan bisa membanggakan orang tua , karena mami aku udah menyekolahkan aku jauh-jauh dan biayanya tentunya cukup mahal. Ya aku mau membahagiakan orang tua aku dan adik aku , terus rencana sih aku belum tahu mau kerja di Malaysia atau Indonesia yang pasti aku cuma bisa berdoa yang terbaik untuk orang tua dan keluarga aku. Kalau rencana setelah kerja sih aku ingin mengambil S2 di Paris mengambil fashion dengan biaya aku sendiri . semoga cita-cita aku bisa terkabul dan aku bisa membanggakan orang tua aku, Thank You" (MAr.)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Bottom Ad [Post Page]